Profil Singkat

Bulan November 2014, Dusun Jlegongan mendapatkan kenang-kenangan berupa 150 eksemplar buku bacaan dari KKN UIN Sunan Kalijaga angkatan 83 yang sedianya akan digunakan sebagai taman baca. Akan tetapi, karena keterbatasan waktu yang di miliki oleh KKN tersebut maka program kerja taman baca belum sempat terlaksana.

Selepas selesainya KKN tersebut, 4 orang pemuda dusun Jlegongan mencoba melanjutkan salah satu program kerja KKN yaitu bimbingan belajar yang dilakukan setiap hari Sabtu sore bagi anak-anak di dusun Jlegongan di pos ronda dusun tersebut.Seiring berjalannya kegiatan tersebut, para pemuda yang menginisasi kegiatan bimbingan belajar ini mencoba memperkenalkan buku bacaan kepada anak-anak peserta bimbingan belajar. Hal ini tentunya dengan bermodalkan buku bantuan KKN. Pada awalnya, sesi pengenalan buku ini hanya sebuah selingan kegiatan yang dilakukan agar anak-anak tidak merasa bosan pada kegiatan bimbingan belajar.

Di luar dugaan para pengelola, ternyata minat anak-anak terhadap buku lumayan tinggi walaupun dengan kualitas dan kuantitas buku yang masih sangat terbatas. Anak-anak pula lah yang meminta para pengelola untuk memindah buku yang tadinya berada di rumah kepala dusun ke pos ronda tempat berlangsungnya kegiatan bimbingan belajar. Lama kelamaan, kegiatan baca buku yang tadinya hanya sebuah selingan kegiatan menjadi salah satu kegiatan rutin di bimbingan belajar tersebut.

Bulan Februari 2015, setelah dilakukan diskusi oleh para pengelola kegiatan bimbingan belajar, semua buku yang tadinya berada di rumah kepala dusun di pindah ke pos ronda. Selain itu, diputuskan pula akan diadakan kegiatan tematik rutin sebagai pengganti kegiatan bimbingan belajar yang sudah di anggap terlalu monoton termasuk dengan penambahan agenda kegiatan membaca buku. Pada waktu itulah lahir embrio nama ‘perpustakaan umum’ yang digunakan untuk publikasi kegiatan tersebut. Alasan pemberian nama itu sederhana; ada sebuah ruangan terbuka dengan buku-buku di dalamnya yang mirip dengan perpustakaan.

Awal Mei 2015, setelah semakin yakin jika ketertarikan anak-anak dengan buku semakin meningkat, para pengurus mulai mengadakan program donasi buku bagi masyarakat umum. Dari donasi ini, didapatkan sekitar 40 eksemplar buku yang didominasi komik anak-anak. Setelah donasi ini, pelengkapan koleksi bahan bacaan mulai menjadi salah satu prioritas utama Perpustakaan Umum Dusun Jlegongan.

Di satu sisi, kegiatan rutin tematik yang digalakkan sejak bulan Februari 2015 cukup mampu menarik minat anak-anak dan remaja di dusun Jlegongan untuk datang dan mengikuti kegiatan di Perpustakaan Umum Dusun Jlegongan. Menjawab hal itu, pada September 2015 diadakanlah pengecatan pos ronda yang selama ini digunakan sebagai tempat bimbingan belajar sekaligus sebagai perpustakaan. Hal ini ternyata cukup efektif untuk menunjang kegiatan-kegiatan di Perpustakaan Umum Dusun Jlegongan sekaligus sebagai sebuah daya tarik bagi anak-anak dan remaja di dusun Jlegongan untuk datang dan merawat perpustakaan sederhana ini. Seiring berjalannya waktu, pelengkapan koleksi bahan bacaan pun semakin meningkat dan banyak koleksi-koleksi baru yang didatangkan.

Bulan November tahun 2015 menjadi sebuah titik balik bagi Perpustakaan Umum Dusun Jlegongan dikarenakan 3 dari 4 pengurus yang tadinya mengurusi perpustakaan ini mundur dikarenakan kesibukan pribadi. Untuk menyelesaikannya, perpustakaan ini kemudian membuka kesempatan bagi orang-orang di luar dusun Jlegongan untuk ikut menjadi relawan dan mengurusi Perpustakaan Umum Dusun Jlegongan. Hal ini terpaksa dilakukan karena tidak ada pemuda dusun Jlegongan yang mau ikut membantu langsung kegiatan-kegiatan di Perpustakaan Umum Dusun Jlegongan. Dari penjaringan ini terkumpul 14 orang relawan yang mulai bekerja pada bulan Desember 2015  yang diawali dengan penggantian 3 kegiatan rutin yang sebelumnya sudah ada.

Bulan Februari 2016, setelah perayaaan ulang tahun Perpustakaan Umum Dusun Jlegongan yang pertama, tim relawan mulai fokus pada pelengkapan data-data administrasi. Salah satu program yang dilakukan pencatatan anggota perpustakaan. Dalam hal ini keanggotaan di pilih berdasarkan keinginan untuk berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan rutin mingguan yang diadakan oleh Perpustakaan Umum Dusun Jlegongan. Pada awalnya, hanya terjaring 16 anggota yang semuanya terdiri dari anak-anak dan remaja di dusun Jlegongan.

Karena alasan keamanan, pada bulan Mei 2016 Perpustakaan Umum Dusun Jlegongan diputuskan untuk di pindah ke rumah pengelola, Syaeful Cahyadi. Hal ini diputuskan setelah banyaknya buku yang hilang dan masalah aksesbilitas yang di rasa monoton dan stagnan. Setelah pemindahan itu, Perpustakaan Umum Dusun Jlegongan mencoba untuk meluaskan manfaatnya dengan menarik minat anak-anak di luar dusun Jlegongan untuk ikut dalam kegiatan rutin mingguan. Salah satu cara yang dilakukan juga dengan mengajak para murid sekolah dasar di sekitar dusun Jlegongan untuk datang dan membaca buku di Perpustakaan Umum Dusun Jlegongan.

Saat ini, Perpustakaan Umum Dusun Jlegongan mencatat jumlah anggota 30 orang. Selain itu, kerjasama juga diperluas dengan organisasi sosial kepemudaan di sekitar dusun Jlegongan termasuk dengan Karang Taruna Desa Margodadi (KAMMA). Baru-baru ini, Perpustakaan Umum Dusun Jlegongan mencoba bekerjasama dengan PPAH Dadi Makmur untuk mengadakan kegiatan pengenalan tanaman organik kepada anak-anak SD. Selain itu, Perpustakaan Umum Dusun Jlegongan kini juga dilengkapi dengan koleksi khusus berupa buku-buku dengan genre politik, filsafat, sastra, dan sejarah.

Komentar

Postingan Populer